Kembali Harumkan Indonesia, Rayyan Abdul Karim, Remaja Muslim Indonesia Jadi Juara Dunia Panahan Berkuda
Sabet 3 emas dan Juara Umum Panahan Berkuda di Eropa.
Budapest (4/8) - Masyaa Allah! Prestasi membanggakan kembali datang dari generasi muda Indonesia. Rayyan Abdul Karim, remaja Muslim berusia 14 tahun, berhasil menyabet tiga medali emas sekaligus gelar juara umum di ajang Kejuaraan Internasional Panahan Berkuda (horseback archery) yang digelar di Pomaz, Hungaria pada 1–3 Agustus 2025. Menghadapi atlet-atlet tangguh dari 13 negara (Slovakia, Polandia, Hungaria, Jerman, Ceko, Inggris, Turki, Belanda, Swiss, Swedia, Finlandia, Italia dan Indonesia sebagai satu-satunya wakil Asia).
Dalam kejuaraan ini, Rayyan tampil gemilang, memadukan ketajaman bidikan panah dan kelincahan mengendalikan kuda—dua keterampilan yang diasah sejak kecil. Atas izin dan anugerah Allah Ta’ala serta dukungan penuh dari kedua orang tunya, kemenangan pun diraih, membuat Merah Putih kembali berkibar megah di puncak podium dunia.
Indonesia Equestrian Archery (IEA) mengirim dua atlet terbaiknya, Rayyan Abdul Karim (14 tahun) dan Arsa Wening (18 tahun) dengan mengikuti dua level kompetisi bintang 3 dan bintang 4. Pada bintang 3 Rayyan Abdul Karim sukses meraih Juara Umum dengan menguasai 3 kategori pertandingan. Tower 90 meraih medali emas, Raid 234 meraih medali emas dan kategori bergengsi hunt track meraih emas. Tiga medali emas sukses dipersembahkan Rayyan untuk Indonesia dan menempatkan Indonesia sebagai Juara Umum.
Pada level bintang 4 Arsa Wening menempati peringkat ke-6. Arsa bersama Rayyan juga membawa Indonesia masuk babak final 8 besar yang menjadi pertarungan sengit para pemegang rekor dunia.
Pencapaian gemilang Rayyan Abdul Karim menjadi kado kemerdekaan Indonesia ke-80. Prestasi yang dicapai dengan kerja keras dan persiapan diri yang sangat matang. Pada bulan Juli 2025 lalu, Rayyan juga sukses membawa Indonesia Juara Umum 3 pada kejuaraan dunia International Horseback Archery Alliance World Kids Championships 2025.
Ketua Umum IEA, Marliyus Ardianto bersyukur bisa membawa Indonesia berada di tingkat elit horseback archery dunia. Semua persiapan dilakukan 1 bulan sebelum kompetisi.
“Kami melakukan pelatihan intensif di Wening Academy untuk membawa Indonesia berada di papan atas dunia. Alhamdulillah tercapai dan mampu mempertahankan prestasi-prestasi yang telah diraih IEA sebelumnya sebagai champion di Asia dan Eropa”, terang Marliyus yang mendampingi Tim Indonesia di Hungaria.
Selama kompetisi berlangsung, Duta Besar Republik Indonesia untuk Hungaria, Penny D Herasati dan Tim KBRI datang langsung untuk memberi dukungan serta mendapat kehormatan mengalungkan medali kepada para juara.
Gambar: Rayyan Abdul Karim bersama duta besar RI, Penny D. Herasati, di Hungaria
Daftar Juara Bintang 3
Juara Umum I : Rayyan Abdul Karim Ardianto - INDONESIA
Juara Umum II: Virag Suto - Hungaria
Juara Umum III: Máté Szabó
Tower 90:
Medali Emas: Rayyan Abdul Karim Ardianto - INDONESIA (Point: 121,15)
Medali Perak: Max Brodie Greer - UNITED KINGDOM (Point: 105,03)
Medali Perunggu: Silas Borgen - BELAND (Point: 104,906)
Raid 235
Medali Emas: Rayyan Abdul Karim Ardianto - INDONESIA (Point: 105,43)
Medali Perak: Silas Borgen - BELANDA (Point: 102,87)
Medali Perunggu: Hanna Descei: Hungaria (Point: 100,95)
Hunt Track:
Medali Emas: Rayyan Abdul Karim Ardianto - INDONESIA (Point: 71,679)
Medali Perak: Virag Suto - HUNGARIA (Point: 65,732)
Medali Perunggu: Katherine Robinson - UNITED KINGDOM (45,828)
Setelah menjuarai kompetisi di Eropa ini, Tim Indonesia akan melanjutkan dua kompetisi di Asia pada pekan depan. Rayyan Abdulkarim menuju Russia untuk kompetisi IHAA NATION CUP 2025 dan Arsa Wening menuju Kazakhsatan untuk kompetisi Youth Asia Horseback Archery Championships 2025.
Prestasi Rayyan menjadi pengingat bahwa usia muda bukan penghalang untuk menorehkan sejarah, asalkan ada tekad, disiplin, dan doa serta ihtiar yang tak putus. Semoga kisah ini membakar semangat generasi muda Muslim Indonesia untuk berani bermimpi besar, bekerja keras, dan menjadikan iman sebagai kompas menuju puncak prestasi dunia dan akhirat.
Barakallahu fikum,
(AAU)
"Media Islami Penebar Kebaikan"