Komunitas Majlis Kopi: Sebarkan Semangat Kebaikan Lewat Secangkir Kopi
Jum'at, 17 Januari 2025 I 21.00 WIB
Reporter & Editor : Alam Abu Umar
IslamBaik.com, Jakarta - Teman Baik, siapa mau disuguhkan secangkir kopi asli yang panas, nikmat lagi gratis? Ya, tawaran ini bukan basa-basi loh, tetapi benar adanya terutama ketika kita sedang hadir di sebuah acara daurah atau workshop dakwah. Di balik aksi bagi-bagi minuman non karbonisasi gratis ini ada sebuah komunitas penggila kopi apalagi kalau bukan Majlis Kopi.
Siapa mereka, hingga perlu kita kulik profilnya di sini. Eits sabar dulu, tapi sebelum jauh kita mengulas, silahkan siapkan kacang atau sepotong kue plus secangkir kopi panasmu agar kita bisa membayangkan dan masuk ke dunianya Majlis Kopi. Be ready ya guys.
Profil Komunitas Majlis Kopi
Majlis Kopi merupakan sebuah komunitas penggiat industri kopi skala UMKM yang fokus bergerak dalam kegiatan dakwah dan sosial.
Terbentuknya komunitas ini, terinspirasi dari sebuah momentum bencana alam gempa bumi di Cianjur - Jawa Barat pada tahun 2022 silam, ketika sejumlah relawan spesialis penyeduh kopi menyajikan minuman kopi yang dibagi-bagikan ke sesama para relawan bencana lainnya di posko kemanusiaan.
"Setelah kajian majelis ilmu, habis syuruq ane suka teriak ayo sekarang majlis kopi, majlis kopi. Nah ide namanya dari situ," cerita Endi Gowe selaku salah satu founder Majlis Kopi ketika diwawancarai oleh jurnalis IslamBaik.com.
Dengan bermodalkan semangat berbagi kebaikan lewat secangkir kopi itulah, Endi dan tim membentuk sebuah komunitas bernama Majlis Kopi yang fokus bergerak membagi-bagikan kopi siap minum secara gratis di acara daurah dan kebencanaan.
Endi melanjutkan, setelah momen kebencanaan tersebut justru malah semakin banyak para enthusiast kopi yang tertarik mendukung kegiatan sosialnya tersebut.
"Dari situ ana berfikir, ini temen-temen kopi punya potensi untuk beramal sholeh," ujar Endi.
Agar memudahkan para penggiat kopi muslim saling berkomunikasi dan bersinergi, Endi membentuk sebuah forum grup Whatsapp yang anggotanya adalah para enthusiast kopi seperti barista, roastary, pemilik coffee shop, penikmat kopi hingga para ustadz dan lain-lain dari berbagai wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk menguatkan perekonomian kaum muslimin khususnya di sektor industri dan budidaya komoditas kopi.
Berdakwah Lewat Secangkir Kopi, Inilah Gaya Kami!
Ditemani sebuah mobil operasional yang ikonik bernama "Mocca," Endi dan timnya menjelajahi sejumlah kota di berbagai daerah di Indonesia. Berkeliling mulai dari kawasan Jabodetabek hingga ke sejumlah kota besar lainnya di pulau Jawa, Sumatera bahkan sampai ke pulau Sulawesi.
Uniknya, tak hanya berbagi kopi gratis di berbagai lokasi daurah atau kebencanaan, Majlis Kopi pun memiliki giat positif dan inspiratif lainnya dengan menggelar pelatihan pembuatan kopi, membuka jasa konsultan bisnis coffee shop, memproduksi dan menjual merchandise dan produk kopi dengan merek dagang sendiri dan lain-lain.
Dalam hal meracik minuman kopi pun, komunitas ini juga punya ciri khas tersendiri dalam menyuguhkan kopi terbaiknya kepada para peserta daurah yaitu memakai kopi berjenis arabika yang asli tanpa pemanis. Ketika ditanya alasannya kenapa tidak menyuguhkan kopi yang manis, Endi yang juga merangkap sebagai seorang barista dan pengusaha coffee shop di kawasan Cikupa - Tangerang ini menjelaskan bahwa kopi yang banyak mengandung gula bisa merusak citarasa kopi single origin dan tak baik bagi kesehatan.
"Jadi kalo dia (kopi -red) dikasih gula rasanya akan aneh, asemnya akan semakin tinggi, aur-auran dah rasanya," jelas Endi.
Apresiasi dan Dukungan untuk Majlis Kopi
Gerakan kebaikan ini ternyata mendapatkan banyak dukungan dari para pencinta kopi. Ada yang menyumbangkan alat pembuat kopi yang mahal harganya, bahkan adapula yang sampai meminjamkan mobil pribadinya tanpa syarat dan tanpa batas waktu untuk kendaraan operasional para relawan Majlis Kopi dalam menyebarkan semangat kebaikan lewat secangkir kopi ke berbagai daerah di tanah air. Tak terhitung lagi, sudah berapa banyak dukungan materil dari para donatur ke komunitas ini.
Maka tak heran, jika sejumlah asatidz menaruh atensi dan mau membina komunitas unik ini, antara lain diawasi oleh Ustadz Abu Qotadah, Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary, dan lain-lain. Dengan kerendahan hati, Endi dan para relawan mengaku sangat membutuhkan bimbingan dari para ahli ilmu agar tidak salah langkah dalam berkegiatan dan berdakwah.
Dalam testimoninya, Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary pun memberi motivasi untuk para kru Majlis Kopi.
"Bagaimanapun jangan pernah meremehkan amal sholeh walau sedikit, meskipun hanya menyediakan secangkir kopi kecil untuk para penuntut ilmu agar bisa berdakwah," demikian nasehat ustadz.
Sementara itu, sekaliber ulama asal Madinah seperti Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily juga pernah mencicipi racikan kopi asli dari Majlis Kopi saat sedang mengisi daurah para du'at di Pondok Pesantren Imam Buchori, Solo - Jawa Tengah pada Januari 2024 lalu.
Selain itu, ada juga Syaikh Dr. Ahmad Fuhaid murid dari Syaikh Sholih Al Utsaimin rahimahullah yang ikut menjajal suguhan kopi asli dari komunitas ini pada acara daurah bulan Juli 2024 silam di pondok pesantren Al Ukhuwah Sukoharjo - Jawa Tengah.
"Yang menakjubkan juga disuguhi kopi buat para tamu dan peserta daurah, hal ini seperti yang kita lihat pada caffe atau kedai-kedai, puji Syaikh Fuhaid sambil mendoakan komunitas Majlis Kopi yang videonya kami lansir dari instagram @majlis.kopi.
Tak hanya mendapatkan pujian dan dukungan dari banyak pihak, apresiasi lainnya juga datang dari mitra dakwah panitia kajian sekaligus penikmat kopi.
Aryo seorang penggiat olahraga dari komunitas The Beards mengaku bahwa Majlis Kopi telah kali kedua mendukung acara daurah ilmiah yang diselenggarakannya di Jakarta.
"Masya Allah, boothnya dia (Majelis Kopi -red) selalu rame diserbu, kualitasnya bagus, seduhan kopinya enak-enak, mereka profesional di bidangnya, jadi proper lah," sebut Aryo.
Suka Duka Menjadi Relawan Komunitas Majlis Kopi
Masya Allah, atas kemudahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, gerakan kebaikan yang mereka lakukan semakin diterima dan didukung oleh banyak pihak. Selain itu mereka juga bisa bergaul dengan para asatidz atau ahli ilmu dan mendapatkan banyak ilmu serta nasehat darinya di berbagai kesempatan.
Namun, tak hanya cerita manis semanis secangkir kopi gula aren, Endi juga memiliki sepenggal kisah duka ketika melanglang buana keliling kota menyebarkan semangat kebaikan bersama timnya.
Menurutnya, ujian terberat adalah ketika kita harus menjaga niat dalam menjalankan aksi sosialnya agar senantiasa ikhlas dalam beramal hanya kepada Allah semata dan menjauhi sikap ujub dan haus popularitas.
Kendala lainnya adalah besarnya biaya operasional perjalanan dakwah dan sosial Majlis Kopi ke berbagai daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, ia berharap Majlis Kopi bisa meraih kemandirian finansial dengan menjalankan sejumlah unit usaha bersama yang penghasilannya bisa dipakai untuk membiayai roda operasional komunitasnya.
Endi juga berharap ingin memiliki banyak tim relawan yang terlatih dan bisa mendukung gerakan kebaikannya dalam membagi-bagikan kopi gratis di berbagai acara dakwah dan kebencanaan ke seluruh Indonesia.
"tagline kita share of a goodness, berbagi semangat lewat secangkir kopi, kita berbagi kebaikan bikin manis jalan dakwah," tutupnya dengan semangat.
Nah Teman Baik, inspiratifkan ceritanya? Apapun kemampuan yang kita miliki sudah sebaiknya digunakan untuk membantu perkembangan dakwah Islam di berbagai lini dan di manapun kita berada, agar ilmu, skill dan harta kita bermanfaat untuk bekal pahala dan kebaikan di akhirat kelak.
Yuk kita sruput lagi kopinya, Ayo kita berbuat kebaikan.
(AAU)
IslamBaik.com
"Media Islami Penebar Kebaikan"