Tragis, Pria Tewas Terjepit Pintu Saat Melakukan Dugaan Aksi Pencurian. Ini 3 Petunjuk Islami Agar Kita Wafat Di Atas Kebaikan
Senin, 16 September 2024 I 11.17 WIB
Editor : Alam Abu Umar
IslamBaik.com, Kalimantan Tengah -
Kejadian tragis menimpa seorang pria di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Dirinya tewas akibat lehernya terjepit pintu di sebuah gedung bekas bangunan sekolah SMAN 1 Mihing Raya pada Kamis pagi (12/9/2024). Pria yang berprofesi sebagai petani berinisial DB (34) ini diduga tengah melakukan aksi pencurian.
"Dia mau masuk ke rumah orang, terus ga bisa masuk terjepit pintu, dan pintunya pun tergembok. Nah ini orangnya tidak tahu persis siapa namanya," Lapor si perekam yang videonya viral beredar di media sosial.
Pada video tersebut nampak pula sebuah gagang cangkul yang posisinya di bawah tangan korban yang masih menempel di sela-sela pintu yang tercongkel.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan visum, dokter menyimpulkan sementara bahwa pria naas tersebut tewas akibat jepitan pintu yang sangat kuat di lehernya.
"Yang bersangkutan meninggal karena diakibatkan kurangnya sirkulasi oksigen ke otak dan paru-paru," ujar Kombespol Erlan Munaji Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah kepada awak media.
Sejumlah barang bukti lainnya juga diamankan oleh polisi di tempat kejadian perkara yaitu berupa sebuah cangkul yang diduga digunakan untuk mencongkel dan merusak pintu, tas coklat, sepasang sendal jepit, botol miras dan teh, dan selembar baju berwarna merah.
Masyarakat pun bertanya-tanya benarkah korban tewas secara tragis saat sedang mencuri?
Peristiwa mengerikan ini sangat memilukan karena bisa menjadi pelajaran bagi kita agar terhindar dari kematian yang menghinakan.
Lantas bagaimana caranya agar Allah Subhanallahu Wa Ta'ala mewafatkan kita di atas kebaikan?
Dalam tausyiah ilmiahnya yang kami lansir dari kanal dakwah YufidTV, Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. menyampaikan ada 3 pesan penting agar kita bisa wafat husnul khatimah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasalam di dalam haditsnya yang shahih, yaitu :
1. Berjalan kaki untuk shalat berjamaah menuju ke Masjid
Setiap langkah kita menuju Masjid merupakan kebaikan karena akan dihapus dosa kesalahannya dan akan diangkat derajatnya. Meskipun ini sangat sulit bagi kita yang suka malas shalat berjemaah ke Masjid.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR. Muslim no. 666)
2. Menunggu shalat sampai shalat berikutnya di Masjid
Sebagaimana contoh, jika sehabis shalat maghrib berjamaah maka jangan pulang dulu ke rumah. Dan tetaplah menunggu di Masjid untuk melanjutkan shalat isya berjamaah. Selama menunggu waktu bisa kita manfaatkan untuk memperbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur'an, berdzikir ataupun menuntut ilmu agama.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam itu lebih besar pahalanya daripada orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur.” (HR. Bukhari no. 651 dan Muslim no. 662)
3. Menyempurnakan wudhu di saat-saat sulit
Berwudhu di tengah malam yang dingin untuk shalat tahajud atau ketika sedang sakit dirasa sangat berat bagi orang-orang yang kurang beriman. Kecuali bagi mereka yang Allah anugerahkan taufiq, keimanan dan ketakwaan yang kuat di dalam hatinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab, ”Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, ”(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah ar-ribath (kebaikan yang banyak).” (HR. Muslim no. 251)
Kata Allah, "Siapa yang melakukan hal itu, ia akan hidup dalam keadaan baik dan ia akan meninggal dalam keadaan baik," tutup Ustadz Badrusalam di hadapan para jemaahnya.
Meskipun, tak ada satupun manusia yang bisa menjamin bahwa akhir hayat kita bakal pasti di atas ketaatan, setidaknya dengan menjaga agama Allah dan menempuh cara-cara yang disyari'atkan sekalipun tak mudah diamalkan, maka kita berharap semoga Allah mewafatkan kita di atas kebaikan.
Ayo kita jaga agama Allah, yuk kita tingkatkan ketaatan dan amal shaleh.
Yuk kita berbuat kebaikan.
IslamBaik.com
"Media Islami Penebar Kebaikan"
(AAU)