Alhamdulillah Sah! Indonesia Punya Presiden Baru. Taati Pemimpinmu dan Do'akan Kebaikan Untuknya
Ahad, 20 Oktober 2024 I 12.00 WIB
Kontributor : Reza Abu Nadia
Editor : Alam Abu Umar
IslamBaik.com, Jakarta - Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat, kini Indonesia sebagai negara yang mayoritas rakyatnya beragama Islam atas takdir dan ketentuan dari Allah Azza Wa Jalla telah memiliki pemimpin terpilih baru, yaitu Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8 dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden.
Acara pelantikan kedua pemimpin baru Indonesia ini dilaksanakan pada sidang paripurna hari Ahad, 20 Oktober 2024 yang dimulai pada pukul 10.00 WIB di Gedung MPR/DPR RI Jakarta.
Kedua pasangan pemimpin muslim terpilih Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia dan juga wakilnya Gibran Rakabuming Raka sesuai amanat Pasal 9 Ayat 1 UUD 1945 telah mengambil sumpah di bawah kitab suci Al Qur’an langsung di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan di hadapan pimpinan lembaga tertinggi negara MPR RI dan para undangan yang hadir serta di hadapan seluruh rakyat Indonesia.
“Bismillahirrahmanirrahim, Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” demikian bunyi sumpah Prabowo di hadapan Allah yang Maha Melihat.
“Dengan telah diucapkannya sumpah tersebut, maka mulai saat ini Bapak Jenderal TNI Purnawirawan Haji Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 2024 – 2029,” tutup Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam sidang majelis paripurnanya.
Ahmad Muzani berharap agar Presiden dan Wakil Presiden Terpilih mampu mewujudkan visi besar kebijakan-kebijakan yang pro rakyat untuk menciptakan Indonesia yang adil, sejahtera dan berdaya saing.
Pada momen pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024 – 2029 tersebut dihadiri oleh sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, para pejabat tinggi negara, pimpinan partai politik dan perwakilan dari 36 kepala negara sahabat,
Taati Pemimpin Muslim, Doakan Kebaikan Untuknya
Sementara itu, di dalam syari’at Islam yang sempurna, ada petunjuk yang jelas mengenai bagaimana umat menyikapi seorang pemimpin, khususnya pada momentum yang sangat penting seperti ini.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 59: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu." Ayat ini menegaskan bahwa ketaatan kepada pemimpin yang sah adalah bagian dari ketaatan kepada Allah, selama mereka menjalankan amanah sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kebaikan. Selama mereka memerintahkan menjalankan hal yang ma’ruf dan menyuruh agar menjauhi kemungkaran.
Dalam suasana pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai pemimpin resmi kaum muslimin di Indonesia, umat Islam diajak untuk tidak hanya bersikap taat tetapi juga memberikan dukungan melalui doa-doa yang tulus.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian. Kalian mendoakan mereka dan mereka mendoakan kalian." (HR. Muslim). Maka dari itu, mendoakan pemimpin agar selalu dalam jalan yang benar merupakan sikap yang sesuai dengan ajaran Islam, sehingga mereka dapat menjalankan tugas dengan mudah, penuh hikmah dan amanah.
Dari ‘Abdush Shomad bin Yazid Al Baghdady, ia berkata bahwa ia pernah mendengar Fudhail bin ‘Iyadh berkata,
“Seandainya aku memiliki doa yang mustajab, maka akan aku tujukan doa tersebut kepada pemimpinku.”
Ada yang bertanya kepada Fudhail, “Kenapa bisa begitu?” ia menjawab, “Jika aku tujukan doa tersebut pada diriku saja, maka itu hanya bermanfaat untukku. Namun, jika aku tujukan untuk pemimpinku, maka rakyat dan negara akan menjadi baik.” (Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashfahaniy, 8:77, Darul Ihya’ At Turots Al ‘Iroqiy)
Fenomena Mencela Pemimpin dan Pandangan Islam
Di era digital ini, mencela pemimpin yang dianggap tidak sesuai dengan harapan kita, baik di media sosial maupun di ruang publik, telah menjadi fenomena yang sering terlihat. Namun, Islam dengan tegas melarang umatnya untuk mencela pemimpin secara terbuka. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, "Barang siapa yang ingin menasihati penguasa dengan sesuatu perkara, maka janganlah ia menampakkannya di muka umum. Namun, hendaklah ia mengambil tangannya dan mengajaknya menyendiri..." (HR. Ahmad).
Hadis ini mengajarkan bahwa jika ada kritik atau nasihat kepada pemimpin, sebaiknya disampaikan dengan cara yang bijak, bukan dengan mencemarkan nama baik atau mempermalukannya di hadapan umum.
Tindakan mencela pemimpin hanya akan melemahkan wibawa mereka di mata rakyat, bahkan dapat memecah belah persatuan. Islam memandang bahwa menjaga kehormatan seorang pemimpin adalah bagian dari menjaga keutuhan dan stabilitas negara. Dalam Surat Al-Hujurat ayat 12, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.berfirman agar kita menghindari perbuatan mencela atau menghina, karena perbuatan tersebut seolah memakan bangkai saudaranya sendiri. Umat Islam diajak untuk menjaga sikap hormat terhadap pemimpin dengan tetap kritis, namun dalam koridor adab dan tata krama yang diajarkan Islam.
Pelantikan Prabowo-Gibran: Sebuah Awal Baru untuk Indonesia
Pelantikan Prabowo dan Gibran menjadi awal baru bagi Indonesia. Sebagai umat Islam yang baik, kita memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam membangun negara ini dengan cara-cara yang Islami. Tugas kita bukan hanya sekadar menaati, tetapi juga memberikan masukan dan dukungan yang membangun, sebagaimana diajarkan dalam Islam. Menghindari cercaan dan fitnah terhadap pemimpin adalah bagian dari kontribusi kita dalam menjaga persatuan bangsa.
Dengan doa, kesabaran, dan sikap hormat, kita berharap agar pemimpin yang baru dilantik ini dapat menjalankan amanahnya dengan adil dan bijaksana.
Sebagaimana Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, "Sesungguhnya pemimpin adalah penggembala, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita berdoa agar Prabowo dan Gibran menjadi pemimpin yang membawa kebaikan dan kemakmuran bagi Indonesia, serta mampu membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik, selalu di bawah naungan ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Mari kita dukung para pemimpin baru Indonesia, mari kita doakan kebaikan untuknya. Ayo, kita berbuat kebaikan.
IslamBaik.com
Sumber berita :
Kanal Resmi Sekretariat Presiden RI
https://www.youtube.com/live/0LYmM9TgR8I?si=-ZCSxfD8MXycevgM